Rabu, 19 Agustus 2015

Pengolahan pasca panen singkong (Pembuatan Tepung Mocaf)



            Didesa Nagasareh,Banyuates,Sampang Madura sebagaian lahan banyak ditanami singkong,jagung,jambu monyet tetapi pada saat ini tanaman yang sedang musim didesa ini adalah jagung dan singkong saja karena jambu monyet hanya berbunga saja pada saat ini. Kenapa kami membuat sebuah Proker tentang pengolahan singkong menjadi tepung mocaf ?
Karena kami melihat potensi didaerah ini sangat bagus tentang singkong jadi kami melakukan sosialisasi dengan warga desa nagasareh untuk pembuatan tepung dari singkong. Daripada singkong dijual mentahan seperti itu kami mencoba memberi inovasi baru agar masyarakat daerah Nagasareh memperoleh hasil yang optimal. Dan dari penjualan hasil bumi tersebut dapat meningkatkan kemajuan perekonomian warga daerah Nagasareh.
MOCAF adalah produk tepung dari ubi kayu (manihod esculenta crantz) yang diproses menggunakan prinsip memodifikasi sel ubi kayu secara fermentasi. Microba yang tumbuh menyebabkan perubahan karakteristik dari tepung yang dihasilkan berupa naiknya viskositas, kemampuan gelasi, daya rehidrasi, dan kemudahan melarut. Mikroba juga menghasilkan asam-asam organik, terutama asam laktat yang akan terimbibisi dalam bahan, dan ketika bahan tersebut di olah akan dapat menghasilkan aroma dan citra rasa khas yang dapat menutupi aroma dan citra rasa ubi kayu yang cenderung tidak menyenangkan konsumen. Selama proses fermentasi terjadi pula penghilangan komponen penimbul warna dan protein yang dapat menyebabkan warna coklat ketika pengeringan. Dampaknya adalah Mocaf-T1 yang dihasilkan lebih putih jika dibandingkan dengan tepung ubi kayu biasa Karakteristik MOCAF
MOCAF-T1 mempunyai karakteristik fisik dan organoleptik yang specific jika dibandingkan dengan tepung ubi kayu pada umumnya, walaupun dari komposisi kimianya tidak berbeda. Dari hasil analisis, mocaf-T1 dapat digolongkan sebagai produk “edible cassava flour” berdasarkan CODEX STANDART.
Penampakan tepung putih seperti terigu, digunakan untuk subtitusi terigu pada mie instans (low class) dengan subsidi sampai 25%, kue kering, biscuit s/d 100%, bakery s/d 30% dll.
Keunggulan MOCAF
A.kandungan serat terlarut(soluble fiber) lebih tinggi dari pada tepung gaplek.
B.Kandungan mineral(kalsium) lebih tinggi (58) dibanding padi (6) dan gandum (16)
C.Oligasakarida penyebab flatulensi sudah terhidrolis.
D.Mempunyai daya kembang setara dengan gandum tipe II (kadar protein menengah).
E.Daya cerna lebih tinggi dibandingkan dengan tapioka gaplek.
Tujuan
1.Meningkatkan Ketahanan pangan Nasional.
MOCAF yang dibuat dari ubi kayu, merupakan diversitifikasi produk berbasis potensi lokal, akan mengurangi ketergantungan kita akan bahan pangan impor seperti terigu dan beras. Selain itu harga MOCAF yang relatif murah akan meningkatkan akses pangan penduduk miskin.
2.Menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja.
Proses produksi MOCAF melibatkan petani, koperasi dan industri. Mocaf yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan baku industri pangan skala rumah tangga, menengah bahkan industri besar. Produksi MOCAF sebagai industri hulu dan penggunaan MOCAF oleh industri hilir akan menciptakan berbagai peluang usaha dan lapangan kerja.
3.Meningkatkan kesejahteraan petani.
Industri pembuatan MOCAF dengan sendirinya akan meningkatkan permintaan ubi kayu sehingga akan meningkatkan kesejahteraan petani. 
4.Meningkatkan pemanfaatan lahan marginal.
Lahan marginal di Indonesia sangat luas dan bila tidak digunakan akan menyebabkan erosi, kebakaran dan menurunnya kesuburan tanah. Tanaman ubi kayu sangat adaftif sehingga dapat tumbuh dan berproduksi di lahan kering. Penggunaan MOCAF sebagai novel food ingredient (bahan pangan baru), pada industri pangan dapat meningkatkan efisiensi usaha dan ketahanan pangan nasional. Proses produksi MOCAF dengan system inti-mitra dengan petani sebagi ujung tombak akan menyerap tenaga kerja dan akan meningkatkan penghasilan petani. Oleh karena itu pengembangan industri MOCAF perlu dukungan kebijakan dan kemauan politik dari pemerintah.
Proses Produksi Mocaf
pengupasan ketelapemotongan ketela menjadi cipperendaman ketela dengan enzim
penjemuran ketela tombak akan menyerap tenaga kerja dan akan meningkatkan penghasilan petani. Oleh karena itu pengembangan industri MOCAF perlu dukungan kebijakan dan kemauan politik dari pemerintah. Proses Produksi Mocaf pengupasan ketela pemotongan ketela menjadi cipperendaman ketela dengan enzim penjemuran ketela.




0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2014 Desa Nagasareh